Pages

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Proses Banjir


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

gambar banjir diberbagai daerah






  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

    gif lingkungan hidup

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Banjir Paling Teruk ! Kereta hanyut (Banjir Paling Dahsyat)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Keuntungan Banjir


Ada berbagai dampak negatif banjir terhadap permukiman manusia dan aktivitas ekonomi. Namun, banjir (khususnya banjir rutin/kecil) juga dapat membawa banyak keuntungan, seperti mengisi kembali air tanah, menyuburkan serta memberikan nutrisi kepada tanah. Air banjir menyediakan air yang cukup di kawasan kering dan semi-kering yang curah hujannya tidak menentu sepanjang tahun. Air banjir tawar memainkan peran penting dalam menyeimbangkan ekosistem di koridor sungai dan merupakan faktor utama dalam penyeimbangan keragaman makhluk hidup di dataran banjir.Banjir menambahkan banyak sekali nutrisi untuk danau dan sungai yang semakin memajukan industri perikanan pada tahun-tahun mendatang, selain itu juga karena kecocokan dataran banjir untuk pengembangbiakan ikan (sedikit predasi dan banyak nutrisi). Ikan seperti ikan cuaca memanfaatkan banjir untuk berenang mencari habitat baru. Selain itu, burung juga mendapatkan manfaat dari produksi pangan yang meledak setelah banjir surut.
Banjir rutin biasa terjadi di permukiman-permukiman kuno sepanjang Sungai Tigris-EufratNilIndusGangga, dan Sungai Kuning. Kelangsungan sumber energi air terbarukan sangat tinggi di daerah rawan banjir.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Dampak Banjir


Dampak primer
  §  Kerusakan fisik - Mampu merusak berbagai jenis struktur, termasuk jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanahjalan raya, dankanal.
Dampak sekunder
§  Persediaan air – Kontaminasi airAir minum bersih mulai langka.
§  Penyakit - Kondisi tidak higienis. Penyebaran penyakit bawaan air.
§  Pertanian dan persediaan makanan - Kelangkaan hasil tani disebabkan oleh kegagalan panen. Namun, dataran rendah dekat sungai bergantung kepada endapan sungai akibat banjir demi menambah mineral tanah setempat.
§  Pepohonan' - Spesies yang tidak sanggup akan mati karena tidak bisa bernapas.
§  Transportasi - Jalur transportasi hancur, sulit mengirimkan bantuan darurat kepada orang-orang yang membutuhkan.





  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Banjir


Sebuah banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Pengarahan banjir Uni Eropa mengartikan banjir sebagai perendaman sementara oleh air pada daratan yang biasanya tidak terendam air. Dalam arti "air mengalir", kata ini juga dapat berarti masuknya pasang laut. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang meluap atau menjebol bendungan sehingga air keluar dari batasan alaminya.
Ukuran danau atau badan air terus berubah-ubah sesuai perubahan curah hujan dan pencairan salju musiman, namun banjir yang terjadi tidak besar kecuali jika air mencapai daerah yang dimanfaatkan manusia seperti desa, kota, dan permukiman lain.
Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di kelokan sungai. Banjir sering mengakibatkan kerusakan rumah dan pertokoan yang dibangun di dataran banjir sungai alami. Meski kerusakan akibat banjir dapat dihindari dengan pindah menjauh dari sungai dan badan air yang lain, orang-orang menetap dan bekerja dekat air untuk mencari nafkah dan memanfaatkan biaya murah serta perjalanan dan perdagangan yang lancar dekat perairan. Manusia terus menetap di wilayah rawan banjir adalah bukti bahwa nilai menetap dekat air lebih besar daripada biaya kerusakan akibat banjir periodik.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mitigasi Bencana

Bencana adalah suatu kecelakaan tak diduga sebagai hasil dari faktor buatan manusia atau alami (atau suatu kombinasi kedua-duanya) yang mempunyai berdampak negatif pada kondisi kehidupan manusia dan flora/fauna .
Jenis bencana:
Bencana alam meliputi banjir, musim kering berkepanjangan, gempa bumi, gelombang tsunami, angin puyuh, angin topan, tanah longsor, letusan gunung berapi (vulkanis) dan lain lain.bencana Buatan manusia dapat meliputi radiasi akibat kecelakaan bahan kimia, minyak tumpah, kebakaran hutan dan lain lain (Srinivas, 1996).
Untuk menangani masalah bencana maka dikenal dengan penanggulangan bencana, yaitu suatu siklus kegiatan yang saling berkaitan mulai dari kegiatan pencegahan, kegiatan mitigasi, kegiatan kesiapsiagaan, kegiatan tanggap darurat, kegiatan pemulihan yang meliputi restorasi, rehabilitasi dan rekonstruksi, dan kegiatan pembangunan. Semua kegiatan, mulai dari tanggap darurat sampai pengumpulan data dan informasi serta pembangunan, merupakan rangkaian dalam menghadapi kemungkinan bencana.
Mitigasi bencana merupakan kegiatan yang sangat penting dalam penanggulangan bencana, karena kegiatan ini merupakan kegiatan sebelum terjadinya bencana yang dimaksudkan untuk mengantisipasi agar dampak yang ditimbulkan dapat dikurangi.
Mitigasi bencana alam dilakukan secara truktural dan non struktural. Secara struktural yaitu dengan melakukan upaya teknis, baik secara alami maupun buatan mengenai sarana dan prasarana mitigasi. Secara non struktural adalah upaya non teknis yang menyangkut penyesuaian dan pengaturan tentang kegiatan manusia agar sejalan dan sesuai dengan upaya mitigasi struktural maupun upaya lainnya.
Untuk mengatasi masalah bencana perlu dilakukan upaya mitigasi yang komprehensif yaitu kombinasi upaya struktur (pembuatan prasarana dan sarana pengendali) dan non struktur yang pelaksanaannya harus melibatkan instansi terkait. Seberapa besarpun upaya tersebut tidak akan dapat membebaskan terhadap masalah bencana alam secara mutlak. Oleh karena itu kunci keberhasilan sebenarnya adalah keharmonisan antara manusia/masyarakat dengan alam lingkungannya (Pratikto, 2005).
Kata “mitigasi” secara bahasa dapat diterjemahkan sebagai berikut:

  1. tindakan yang dilakukan sedemikian rupa sehingga menyebabkan suatu bentuk keadaan yang salah terlihat lebih serius
  2. suatu bagian dari alasan untuk mengurangi celaan; suatu usaha untuk menghadirkan suatu keadaan yang salah lebih sedikit serius dibanding yang nampak pada kenyataan yang ada dengan menampilkan usaha mengurangi keadaan yang salah tersebut
[http://www.w3c.org/TR/1999/REC-html401-19991224/loose.dtd]
Adapun definisi mitigasi menurut modul: Mitigasi Bencana Edisi Kedua, Program Pelatihan Manajemen Bencana UNDP (Coburn, A.W, R. J. S. Spence, N. Pomonis, 1994) adalah sebagai berikut:
Mitigasi berarti mengambil tindakan-tindakan untuk mengurangi pengaruh-pengaruh dari satu bahaya sebelum bencana itu terjadi. Istilah mitigasi berlaku untuk cakupan yang luas dari aktivitas-aktivitas dan tindakan-tindakan perlindungan yang mungkin diawali, dari yang fisik, seperti membangun bangunan-bangunan yang lebih kuat, sampai dengan prosedural, seperti teknik-teknik yang baku untuk menggabungkan penilaian bahaya di dalam rencana penggunaan lahan.
Satu analogi yang bermanfaat dengan ilmu pengetahuan yang berkembang dari mitigasi bencana adalah pelaksanaan tindakan-tindakan kesehatan umum yang mulai pada pertengahan abad 19. sebelum waktu itu, tuberkulosis, tipus, kolera, disentri, cacar dan banyak penyakit lain adalah penyebab utama kematian dan cenderung menganggap epidemi semakin meningkat sejalan dengan pembangunan industri dari kota-kota yang memicu meningkatnya konsentrasi-konsentrasi populasi. Penyakit-penyakit ini mempunyai pengaruh besar tehadap harapan hidup pada waktu itu tetapi dianggap sebagai bagian dari resiko hidup sehari-hari. Ketidakteraturan yang tidak kentara dari serangan penyakit tersebut menyerang dan tidak dapatnya penyakit tersebut ditebak berarti bahwa takhayul, mitologi dan sejumlah fatalisme tertentu hanyalah respon publik terhadap bencana-bencana: resiko yang tinggi dari penyakit umumnya diterima saja karena hanya ada sedikit alternatif.
Pada saat pemahaman dari apa yang menyebabkan timbuknya penyakit semakin meningkat, terutama lewat upaya-upaya dari ilmuwan dan parah ahli epidemologi pada abad 19, maka insiden epidemi dan penyakit biasanya menjadi mudah dipahami. Dengan adanya sanitasi untuk menanggulangi bahaya penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang kotor. Menjadi jelas bahwa penyakit dapat dicegah dan secara berangsur-angsur konsep perlindungan umum terhadap penyakit menjadi dapat diterima hal ini disebut dengan revolusi sanitari.
Bencana-bencana saat ini dilihat dalam cara yang sama sebagai mana penyakit dilihat pada awal abad 19; tidak dapat ditebak, musibah dan bagian dari resiko hidup seharihari. Konsentrasi-konsentrasi orang dan tingkat populasi yang semakin meningkat di seluruh dunia ini meningkat pula resiko bencana dan melipatgandakan konsekuensi-konsekuensi bahaya alam ketika bahaya-bahaya itu muncul. Sehingga muncul konsep mitigasi bencana revolusi sanitari untuk mengurangi dampak resiko dari suatu bencana alam.
Bagian paling kritis dari pelaksanaan mitigasi adalah pemahaman penuh sifat bencana. Tipe-tipe bahaya bencana pada setiap daerah berbeda-beda, ada suatu daerah yang rentan terhadap banjir, ada yang rentan terhadap gempa bumi, ada pula daerah yang rentan terhadap longsor dan lain-lain.
Pemahaman bahaya-bahaya mencakup memahami tentang:
-          bagaimana bahaya-bahaya itu muncul
-          kemungkinan terjadi dan besarannya
-          mekanisme fisik kerusakan
-          elemen-elemen dan aktivitas-aktivitas yang paling rentan terhadap pengaruh-pengaruhnya
-          konsekuensi-konsekuensi kerusakan.
Informasi Geospasial sebagai faktor kunci dalam melakukan pertukaran informasi secara global, merupakan suatu sarana fital bagi berlangsungnya suatu tatanan masyarakat berwawasan iptek dengan kekayaan sumberdaya alam yang sangat besar.
Data & Informasi geospasial tentang kebencanaan dan kedaruratan, dibutuhkan oleh lokasi kejadian bisa didapat melalui sistem koordinasi yang terpadu, cepat, dan akurat.
Data & informasi yang dibutuhkan meliputi :
-    titik-titik lokasi dimana bencana terjadi
-  seberapa besar bencana terjadi: luas area, besar bencana, periode berlangsungnya,  lamanya, dll
-    berapa besar jumlah korban jiwa : luka-luka, meninggal
-    berapa jumlah kerugian : fisik, materi, dll

sumber: http://eleveners.wordpress.com/2010/01/19/mitigasi-bencana/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS